Sunday, July 18, 2010

Prinsip Sistem Moneter Syari’ah



  1. Menghindari riba



  • Bunga merupakan sumber ketidakadilan antara pemilik modal dan pengusaha

  • Penghapusan riba, minimalkan spekulasi pasar modal atas dasar harga margin

  • Sebab, bank pemberi pinjaman tahu bahwa bank harus ikut menanggung risiko dari bisnis yang spekulatif

  • Dalam ekonomi syari’ah, seluruh hasil usaha (bunga + keuntungan, dl kerangka kapitalis) dibagi secara adil


2.  Menghindari perdagangan mata uang.

  • Ibnu Taimiyah: penguasa agar tak melakukan bisnis mata uang, membeli tembaga lalu mencetak uang. Atau melikuidir mata uang lalu mencetak koin baru.

  • Pemerintah harus mencetak uang dengan harga sebenarnya tanpa bertujuan mencari keuntungan apapun dari percetakannya itu agar kesejahteraan publik (al-maslahah al-ammah) terjamin


3.   Menghindari spekulasi

  • Spekulan berbeda kontras dengan investor tidak tertarik transaksi jangka pendek, lebih suka jangka panjang.

  • Spekulan membeli dan menjual sesuatu yang mereka sendiri tidak mengkonsumsi atau menggunakan dalam usaha.

  • Kerja mereka tidak member nilai tambah sama sekali.

  • Spekulan mencari keuntungan dari perbedaan harga dalam transaksi jangka pendek.

  • Suku bunga tinggi  menjadi beban bagi pengusahan dan menghambat bagi investasi dan pembentukan modal. Akibatnya, produktivitas, tawaran kerja, pertumbuhan turun.

  • Suku bunga rendah merugikan penabung, terutama penabung kecil dan mendorong timbulnya ketidakadilan dalam pendapatan dan kesejahteraan.


4.   Menghindari hutang

  • Hambatan utama proses islamisasi system moneter adalah beban bunga dalam negeri dan hutang luar negeri di sebagian besar masyarakat Islam.

  • Penyelesaian hutang luar negeri di sebagain besar masyarakat Islam.

  • Penyelesaian  masalah hutang memakan waktu panjang untuk mengatasinya

No comments:
Write comments

Header AD

Labels