1) Defenisi Sampling
Sampling adalah metode penelitian, yang kesimpulan terhadap populasi yang di teliti di dasarkan pada hasil pengujian terhadap sampel.Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari kelompok data yang menjadi objek penelitian.Sampel adalah bagian dari populasi, yang di pilih untuk di teliti, berfungsi sebagai perwakilan dari seluruh anggota populasi.
Contoh :
Seorang bendaharawan yang anda audit memiliki bukti pengeluaran kas (kuitansi = X) sebanyak sepuluh (N=10) lembar sebagai berikut:
Total (t)
100 90 110 80 120 115 85 105 95 100 1000
Tentukan perkiraan (estimasi) total pengeluaran kas berdasarkan sampel sebanyak enam (n=6) kuitansi, yaitu ,
Pemecahan:
Sampel, Total: Total (t)
90 80 120 85 105 95 575
Rata-rata()=t/n=575/6=95,83
Perkiraan total populasi (T)=N=10*95,83=958,30
Unsur –unsur yang mempengaruhi hasil sampling.Ada 4 hal yang mempengaruhi unit sampel, yaitu:
a) Unit populasi
Unit populasi adalah banyaknya satuan anggota populasi.Misalnya kitamelakukan audit atas mutasi pengeluara kas tahun 2001 yang terdiri atas 3.500 kuitansi dengan nilai Rp 800 juta.
b) Standar deviasi
Standar deviasi adalah angka yang menunjukkan jarak antara nilai rata-rata populasi dengan para anggota secara umum sekaligus menunjukkan tingkat “heterogenitas/homogenitas data dalam populasi.
c) Tingkat keyakinan atau keandalan
Tingkat keyakinan adalah derajat keandalan sampel terhadap populasi yang di wakilinya, di tunjukkan oleh perkiraan persentase banyaknya populasi yang terwakili oleh sampel.
2) Sampling Dalam Audit
Teknik sampling dapat di lakukan dengan dua cara yaitu, menggunakan metode statistik di sebut sampling statistik dan tanpa menggunakan metode statistik di sebut sampling non statistik.
Metode | Sampling statistik | Sampling non statistik |
Analisis | Menggunakan rumus/ formula statistik,sehingga judgment yang akan di gunakan harus di kuantifikasi lebih dahulu sesuai kebutuhan formula | Tidak menggunakan rumus/formula statistik, sehingga judgment yang akan di gunakan tidak perlu di kuantifikasi |
Pemilihan sampel | Harus acak (random) | Boleh acak, boleh pula tidak acak |
Kedua pendekatan ini dapat di gunakan dalam audit, karena tidak ada satu pihakpun yang dapat menjamin bahwa salah satu di antara keduanya lebih baik dari yang lain
3) Tahapan audit sampling
Tahapan audit ada 6 tahapan yaitu:
- Menyusun rencana audit
- Menetapkan jumlah/unit sampel
- Memilih sampel
- Menguji sampel
- Mengestimasi keadaan populasi
- Membuat simpulan hasil audit
4) SAMPLING PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN
1. Metode Sampling Statistik
Metode sampling statistik yang lazim di gunakan pada pengujian pengendalian adalah sampling atribut, yaitu metode sampling yang meneliti sifat nol angka dari data, karena pada pungujian pengendalian fokus perhatian auditor adalah pada jejak-jejak pengendalian yang terdapat pada data/dokumen yang di uji seperti paraf, tanda tangan, nomor urut pracetak dll.
- 2. Metode Sampling Non Statistik
Pada sampling non statistik, unit sampel dan avaluasi hasil samplingnya di lakukan berdasarkan judgement, tanpa menggunakan formula/rumus yang baku.
5) SAMPLING PADA PENGUJIAN SUBSTANTIF
- 1. Metode Sampling Statistik (sampling variable)
Tujuan pengujian substantif adalah menilai dapat di percaya/tidaknya informasi kuantitatif yang di sajikan manajemen.Yang di maksud kuantitatif adalah inforamasi yang disajikan dalam angka-angka.
a) Perencanaan audit, pada tahap perencanaan di tetapkan antara lain:
- Tujuan audit dan populasi yang akan di uji adalah menguji kelayakan informasi kuantitatif, misalnya meneliti kelayakan informasi pengeluaran kas tahun anggaran 2002.
- Tingkat keandalan dan resiko sampling adalah perkiraan derajat/persentase populasi yang terwakili oleh sampel.Resiko sampling pada pengujian substantif ada dua yaitu, resiko menolak dan resiko menerima.
- Menentukan batas tolerasi nilai salah uji (TS) adalah batas nilai kesalahan dalam populasi yang dapat di tolerir oleh auditor.Nilai yang dianggap meterial adalah sesuatu yang di anggap berarti/penting, yang jika tidak/salah di sajikan dalam suatu informasi, akan berpengaruh pada/dapat merubah keputusan orang yang meletakkan kepercayaan pada informasi.
b) Menetapkan jumlah (unit) sample
Ada berapa unsur yang mempengaruhi unit sample
- Unit populasi adalah banyaknya anggota populasi yang di teliti.Misalnya dalam hal ini, populasi yang di audit adalah bukti pengeluaran kas tahun anggaran 2001, unit populasi adalah banyaknya kuitansi selama tahun anggaran 2001.
- Faktor keandalan pada resiko keliru menolak (Z), tingkat keandalan pada resiko keliru menolak =(1- ).Angka 1 berasal dari 100%, sedangkan menunjukkan tingkat resiko keliru menolak.
- Standar deviasi adalah jarak umum antara nilai rata-rata populasi dengan masing-masing anggotanya, yang sekaligus juga menunjukan tingkat heterogenitas data.
- Kesalahan sampling (sampling error) adalah selisi antara hasil sampling dengan keadaan yang sebenarnya dari populasi.
c) Memilih sample
d) Menguji sample
e) Mengestimasi keadaan populasi
f) Membuat simpulan hasil audit
- 2. Metode Sampling Non Statistik
Sampling non statistik tidak terikat dengan formula khusus dan baku.Semua tahap di lakukan berdasarkan judgement.Sehingga sangat tidak konsisten untuk menghindari inkonsistensi tersebut, para praktisi mengembangkan sampling non statistik dengan menambahkan unsur matematis dalam analisinya.
Salah satu model sampling non statistik formal adalah:
- Unit samplenya di tetapkan dengan rumus :n=(NB * FK)/TS
- Hasil sampling berupa proyeksi salah saji : PS=(NB/NS)*SS
- Simpulan auditnya di dasarkan pada perbandingan TS dan PS
Di mana : NB = nilai buku populasi
SS =salah saji yang di temukan dalam sample
FK=faktor keandalan, di tetapkan dengan memperhatikan resiko salah saji (resiko melekat dan resiko pengendalian) dan keyakinan terhadap keandalan prosedur audit lainnya.
No comments:
Write comments