Setiap perusahaan tentu harus punya saldo kas dan bank, yang dapat dipergunakan kapan saja untuk kegiatan operasi perusahaan, baik untuk membeli bahan baku dan bahan penolong, untuk membayar perbaikan mesin, gaji karyawan, listrik, tilpon dan seterusnya. Jumlah yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tiap-tiap bulan bisa sangat besar, tergantung pada besarnya perusahaan, besarnya penjualan dan besarnya biaya. Sayang orang sering lupa, bahwa disamping biaya-biaya yang harus dikeluarkan, juga ada arus dana masuk yang berasal dari penjualan, tagihan dan lain-lain. Pengeluaran tidak hanya dilakukan dari saldo kas dan bank saja, tetapi juga harus dilakukan penyesuaian terhadap perkiraan masuknya dana. Tiap-tiap perusahaan mempunyai ciri yang berbeda-beda dalam hal arus dana masuk dan arus dana keluar. Ada perusahaan yang arus dana masuknya jarang, tetapi arus dana keluarnya sering. Ada yang sebaliknya, yaitu arus dana masuknya sering, tetapi arus dana keluarnya jarang. Tentu ada juga yang masuk dan keluarnya sama seringnya dan yang tidak disuka oleh setiap perusahaan ialah kalau masuknya dan keluarnya jarang-jarang, karena itu berarti nafas perusahaan sudah tersendat. Perusahaan retail yang pemasukan dananya berlangsung terus bukan hanya tiap hari, tetapi bahkan tiap jam atau tiap menit,
bisa punya dana yang sangat besar, meskipun kita tahu pula, bahwa perusahaan juga pynya kewajiban untuk membayar supplier barang yang dijual. Bilamana pembayaran dilakukan secara tunai atau dengan kartu kredit yang pencairannya tidak terlalu lama, maka kecepatan pengumpulan dana bisa lebih besar dari pada kecepatan pembayaran kepada supplier, dengan akibat kas dan bank yang besar, diimbangi dengan hutang dagang yang sebanding.