Sunday, July 18, 2010

Prinsip Sistem Moneter Syari’ah



  1. Menghindari riba



  • Bunga merupakan sumber ketidakadilan antara pemilik modal dan pengusaha

  • Penghapusan riba, minimalkan spekulasi pasar modal atas dasar harga margin

  • Sebab, bank pemberi pinjaman tahu bahwa bank harus ikut menanggung risiko dari bisnis yang spekulatif

  • Dalam ekonomi syari’ah, seluruh hasil usaha (bunga + keuntungan, dl kerangka kapitalis) dibagi secara adil


2.  Menghindari perdagangan mata uang.

  • Ibnu Taimiyah: penguasa agar tak melakukan bisnis mata uang, membeli tembaga lalu mencetak uang. Atau melikuidir mata uang lalu mencetak koin baru.

  • Pemerintah harus mencetak uang dengan harga sebenarnya tanpa bertujuan mencari keuntungan apapun dari percetakannya itu agar kesejahteraan publik (al-maslahah al-ammah) terjamin


Dinar dan Dirham Sebagai Mata Uang Islam

Krisis moneter dan ekonomi yang menimpa Indonesia pada tahun 1997 lalu memberikan banyak pelajaran berharga. Di antaranya, orang kembali menengok emas. Investasi emas menjadi pilihan yang menjanjikan. Betapa tidak, akibat krisis moneter, nilai kekayaan masyarakat jauh berkurang, baik karena nilai kurs rupiah yang anjlok maupun karena daya beli masyarakat yang sangat rendah. Kenyataan itu tak terjadi pada emas. Sebab, emas tidak terpengaruh oleh inflasi serta aman dari depresiasi nilai mata uang. Ini berbeda dengan bentuk investasi lain, misalnya deposito dan tanah. Dengan suku bunga deposito yang tinggi misalnya, situasi ekonomi yang rentan dan labil, karena tanah merupakan investasi yang paling tidak laku saat kondisi ekonomi sedang loyo.

Maka, wajar bila emas menjadi investasi strategis karena relatif bebas dari inflasi atau depresiasi nilai mata uang. Selain sebagai investasi, emas (dan juga perak) kembali dilirik sebagai alternatif mata  uang tangguh untuk mencegah merosotnya nilai mata uang. Nilai mata uang yang berlaku saat ini pasti terikat degnan mata uang negara lain (mis: Rupiah terhadap US$). Tidak bersandar kepada nilai intrinsic yang dikandungnya sendiri. Implikasinya, nilainya tidak pernah stabil. Bila nilai mata uang itu bergejolak, pasti akan mempengaruhi kestabilan mata uang tersebut.

Pajak

Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung.

Fungsi Pajak ada 2, yaitu :

  1. Fungsi Budget


Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pelunasannya.

2. Fungsi Mengatur (Regularen)
Pajak untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang social dan ekonomi

Tarif Pajak Dibagi 4, yaitu :

  1. Tarif Proporsional (sebanding)

  2. Tarif Tetap, misalnya: Tarif biaya materai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal berapapun.

  3. Tarif Progresif, yaitu persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.


Misalnya : uang sampai 25 juta  dikenai pajak 10 %, diatas 25 juta – 50 juta dkenai pajak sebesar 15 %, diatas 50 juta dikenai pajak 20 %.

  1. Tarif Degresif, yaitu persentase tarif yang digunakan semakin kecil bila jumlah yang dikenai pajak semakin besar.

Pemerintah Sebagai Ibu Segala Pasar

Pemerintah menyediakan semua basic needs (keperluan pokok) rakyat, bukan menciptakan output yang banyak.

Ilmu ekonomi membedakan barang berdasarkan jenis sifat yaitu :

  1. Private goods


Private goods adalah barang yang dapat diproduksi (ditawarkan) secara lebih efisien oleh perusahaan swasta dalam sebuah pasar.

Misalnya : Mobil, Rumah, Pakaian, dll

  1. Public goods


Public goods adalah barang yang cenderung tidak dapat diproduksi (ditawarkan) secara efisien dalam jumlah sedikit oleh perusahaan swasta sehingga penawarannya kebanyakan oleh pemerintah.

Public goods dibagi 2 kelompok ;

  • Non-Excutable Goods


Adalah barang yang orang memerlukannya dimana orang lain tidak dapat dilarang untuk ikut menggunakan atau menikmatinya.

Penyebab Inflasi



Al-Makhurizi (Seorang pakar ekonomi islam yang sangat memahami inflasi). Menurutnya inflasi itu ada 2, yaitu :

  1. Inflasi akibat berkurangnya persediaan barang dan hal ini pernah terjadi di masa Rasulullah dan khulafaur rasyidin, pada saat kekeringan dan peperangan.

  2. Inflasi akibat kesalahan manusia, yang disebabkan oleh 3 hal, yaitu :



  • Korupsi dan administrasi yang buruk

  • Pajak yang memberatkan

  • Jumlah uang yang berlebihan

Uang

Uang adalah Uang. Uang merupakan flow concept yaitu harus dikembangkan (investasi)

Capital : Private Goods

Uang : Public Goods/ Milik Pribadi

Ketika uang dimiliki seseorang menjadi stock concept, ketika uang beredar menjadi flow concept.

Uang dalam ekonomi islam :

  • Uang tidak identik dengan modal

  • Uang sebagai public goods

  • Modal adalah private goods

  • Uang adalah flow concept, modal adalah stock concept.


Uang dalam ekonomi konvensional :

ü  Uang adalah modal

  • Uang (modal) adalah private goods

  • Modal adalah flow concept bagi fisher ( orang ekonomi)


Uang dan modal adalah sebagai stock concept

Menurut Cambridge School (Mazhab Cambridge) :

  • Uang adalah lalu lintas ekonomi

  • Inflasi terjadi disaat penurunan nilai beli masyarakat


Friday, July 16, 2010

Resiko Audit



Dalam pelaksanaan audit dewasa ini, auditor sering di hadapkan pada resiko audit, baik audit keuangan maupun operasional audit.Hal ini terjadi kerena auditor seorang manusia biasa tidak luput dari kesalahan.

Resiko audit keuangan sebagai berikut ;

  1. Auditor mengadakan laporan keuangan tidak mengadung salah saji material padahal terdapat salah saji yang material dalam laporan keuangan yang disajikan manajemen.

  2. Auditor menyatakan terdapat salah saji yang material dalam laporan keuangan yang disajikan manajemen, padahal dalam laporan keuangan tidak terdapat salah saji yang material.


Resiko audit pada operasional audit ada yaitu :

  1. Auditor menyatakan prinsip ekonomis telah diterapkan oleh organisasi atau perusahaan. Padahal prinsip ekonomi belum diterapkan dalam perusahaan.

  2. Efisiensi menurut auditor telah dilaksanakan dalam organisasi, padahal dalm organisasi masih terdapat efisiensi (tidak efisien).

  3. Auditor menyatakan sasaran organisasi telah dicapai secara efektif, padahal efektifitas dalam perusahaan belum tercapai.

Audit Sampling

1) Defenisi Sampling

Sampling adalah metode penelitian, yang kesimpulan terhadap populasi yang di teliti di dasarkan pada hasil pengujian terhadap sampel.Populasi adalah kumpulan yang lengkap dari kelompok data yang menjadi objek penelitian.Sampel adalah bagian dari populasi, yang di pilih untuk di teliti, berfungsi sebagai perwakilan dari seluruh anggota populasi.

Contoh :

Seorang bendaharawan yang anda audit memiliki bukti pengeluaran kas (kuitansi = X) sebanyak sepuluh (N=10) lembar sebagai berikut:

Total (t)

100      90     110     80     120    115    85      105    95     100    1000

Tentukan perkiraan (estimasi) total pengeluaran kas berdasarkan sampel sebanyak enam (n=6) kuitansi, yaitu ,

Pemecahan:

Sampel,  Total:                   Total (t)

90    80  120  85   105   95             575

Rata-rata()=t/n=575/6=95,83

Perkiraan total populasi (T)=N=10*95,83=958,30

Unsur –unsur yang mempengaruhi hasil sampling.Ada 4 hal yang mempengaruhi unit sampel, yaitu:

Surat Pernyataan Langganan (client repsentasion letter)

Surat pernyataan langganan adalah surat yang di buat oleh klien di tujukan kepada kantor akuntan public yang berisi penyataan mengenai beberapa hal penting antara lain:

  1. Management menyadari merekalah yang bertanggung jawab terhadap kewajaran penyajian laporan keuangan perusahaan sesuai PSAK.

  2. Semua data-data sudah di perlihatkan kepada KAB(kantor akuntan public)

  3. Penyelesaian yang di perlukan telah di jawabkan dengan sebenarnya

  4. Menyatakan aktiva perusahaan yang di jaminkan ke bank

  5. Menyatakan ada tidaknya kewajiban bersyarat

  6. Menyatakan ada tidaknya transaksi hubungan istimewa

  7. Menyatakan atau tidaknya kejadian penting sesudah tanggal neraca

Managemen Letter (surat komentar terhadap pengendalian internt)

Management letter adalah suatu surat yang di buat oleh kantor akuntan public / pemeriksa di tujukan kepada management perusahaan yang di periksa laporan keuangannya (di audit) yang isinya membari tahukah kelemahan internt perusahaan yang di temukan selama pemeriksaan di sertai dengan saran-saran perbaikan.

1. Untuk Klien
a)      Dapat mengetahui kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam pengendalian internt perusahaannya.

b)      Dapat mengambil tindakan-tindakan

Perencanaan Audit dan Prosudur Review Analitis

1.  Perencanaan


Nama pemeriksaan akuntan yang menyangkut pelaksanaan kerja lapangan membutuhkan perencanaan yang memadai.Setiap pekerjaan harus di rencanakan dengan baik dan para pembantu jia ada harus di awasi sebagaimana mestinya, ada 3 alasan utama mengapa auditor harus menrencanakan penugasannya dengan baik.

  • § Agar dapat memperoleh bukti kuat yang mencukupi dalam situasi pada saat itu.

  • § Untuk membantu menekan biaya audit.

  • § Untuk menghindari salah pengertian dengan klien.


a)      Perencanaan awal, kebayakan perencanaan awal friplanning di buat pada permulaan kerja audit sering kali dalam kantor klien sejauh hal ini dianggap prektis.

  • Penerimaan klien dan kelanjutan kerja

  • Mengidentifikasi alasan klien untuk melaksanakan audit

  • Menentukan staf penugasan(orang yang memeriksa)

  • Mendapatkan surat penugasan (engagement letter)


Pembuktian dan Dokumentasi Laporan Audit

A. Penetapan bukti audit

    Keputusan utama yang harus di tetapkan oleh setiap auditor/pemeriksa adalah menyangkut banyaknya bukti-bukti pendukung yang memadai untuk di kumpulkan agar dia merasa yakin bahwa unsur-unsur laporan keuangan dan semua laporan lainnya dari klien di buat sewajarnya.Keputusan auditor mengenai pengumpulan bukti pendukung dapat di pisahkan menjadi 4 golongan sebagai berikut:

    1)      Prosedur audit, adalah petunjuk terinci untuk pengumpulan tertentu dari bukti audit yang harus di peroleh pada suatu saat selama proses audit.

    2)      Besarnya sampel audit, setelah prosedur mana di pilih banyak sampel dapat di tetapkan secara berbeda-beda dari satu sampai seluruh transaksi dalam populasi yang di audit.

    3)      Item-item, setelah banyaknya sampel di tetapkan untuk prosedur audit tertentu masih perlu memutuskan bagian-bagian khusus yang akan di periksa.

    4)      Pengaruh waktu, karena biasanya audit laporan keuangan meliputi jangka waktu misalnya 1 tahun auditor dapat mengumpulkan bukti-bukti.

    B.  Menyakinkannya bukti

      1)      Kompetensi, berarti tingkatan sampai di mana suatu bukti dianggap dapat di percaya/dapat di pegang.Kompetensi hanya dapat di tingkatkan dengan memilih prosedur audit yang bermutu lebih tinggi dari salah satu atau lebih dari ke 5 ciri-ciri bukti kompeten sbb:

      • Relevansi

      • Independen pemberi bukti

      • Keefektifan sistem pengendalian internal (SPI) klien

      • Pengetahuan langsung dari auditor

      • Tingkat objektifitas


      Bagaimana Tujuan Audit Dicapai???


      1. Merencanakan dan merancang pendekatan audit

      2. Memahami bidang usaha langganan (klien)

      3. Mempelajari dan menilai sistem pengendalian internal

      4. Pengujian sistem pengendalian internal

      5. Menguji saldo-saldo keuangan secara live

      6. Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audi

      Tujuan Audit

      1. Tujuan Umum

      Tujuan pemeriksaan umum terhadap laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat atau opini perubahan-perubahan dalam posisi keuangan yang selaras dengan prinsip-prinsip akuntansi yang secara umum di terima.

      Alasan satu-satunya dari pengumpulan bukti-bukti pendukung oleh auditor adalah agar ia dapat mengambil kesimpulan mengenai apakah laporan keuangan telah di buat sewajarnya dan agar kita dapat mengeluarkan laporan audit yang memenuhi syarat.

      2. Tanggung Jawab Manajemen

      Dalam persyaratan tata kerja akuntansi di cantumkan dengan jelas, bahwa tanggung jawab dalam menentukan kebijakan akuntansi yang sehat menjalankan system pengendalian internal yang baik dan mencamtumkan angka-angka yang dapat di pertanggung jawabkan dalam laporan keuangan.Terletak pada pihak manajemen perusahaan dan bukan pihak auditor.

      Jenis-jenis Pendapat (Opini Auditor)


      1. Unqualificd opini, yaitu pendapat tanpa syarat atau baik/ wajar (kesalahan tidak material)

      2. Qualificd opini, yaitu pendapat harus dengan syarat (sangat material)

      3. Advers, yaitu pendapat yang tidak disetujui

      4. Disclaimer, menolak menerima pendapat atau ragu-ragu

      Wednesday, July 14, 2010

      Azas dalam Prinsip Akuntansi

      Azas dalam prinsip akuntansi yaitu:
      Azas kas, adalah pengakuan pencatat akuntansi semata atas penerimaan atau pembayaran kas prinsip ini sering di tetapkan pada akuntansi pemerintah.

      Azas accrual, adalah pencatatan akuntansinya di laksanakan atau di akui pada saat terjadi kegiatan operasional atau produksif.

      Azas modified, adalah kombinasi (gabungan) azas kas dan azas accrual.Kadang-kadang prinsip yang di terapkan adalah prinsip yang di tetapkan juga prinsip accrual.

      Jenis-jenis Auditing

      Jenis auditing ada 3 yaitu sebagai berikut:

      • Auditing operasional


      Pemeriksaan operasional adalah suatu tinjauan terhadap setiap bagian dari prosedur operasi dan metode suatu organisasi dengan tujuan untuk menilai ketepatan gunaan (efisien) dan keberhasilanny

      • Auditing ketaatan (compliance audity)


      Tujuan dari suatu audit ketaatan adalah untuk mempertimbangkan apakah klien (nasabah) telah mengikuti prosedur /peraturan tertentu yang telah di tetapkan oleh kontroler bagi suatu perusahaan swasta dapat berupa memeriksa apakah para pelaksana akuntansi telah mengikuti prosedur yang telah di tetapkan.

      • Audit laporan keuangan


      Pemeriksa laporan keuangan di lakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan tersebut secara keseluruhan yang merupakan keterangan terukur yang akan di verifikasi telah di sajikan sesuai kreteria-kreteria tertentu atau prinsip akuntansi yang lazim, namun sering juga di lakukan audit terhadap laporan keuangan yang di susun berdasarkan atas azas kas/azas akuntansi lainnya yang sesuai bagi organisasi yang bersangkutan.

      Thursday, July 8, 2010

      Kas Minimum

      Setiap perusahaan tentu harus punya saldo kas dan bank, yang dapat dipergunakan kapan saja untuk kegiatan operasi perusahaan, baik untuk membeli bahan baku dan bahan penolong, untuk membayar perbaikan mesin, gaji karyawan, listrik, tilpon dan seterusnya. Jumlah yang harus dikeluarkan oleh perusahaan tiap-tiap bulan bisa sangat besar, tergantung pada besarnya perusahaan, besarnya penjualan dan besarnya biaya. Sayang orang sering lupa, bahwa disamping biaya-biaya yang harus dikeluarkan, juga ada arus dana masuk yang berasal dari penjualan, tagihan dan lain-lain. Pengeluaran tidak hanya dilakukan dari saldo kas dan bank saja, tetapi juga harus dilakukan penyesuaian terhadap perkiraan masuknya dana. Tiap-tiap perusahaan mempunyai ciri yang berbeda-beda dalam hal arus dana masuk dan arus dana keluar. Ada perusahaan yang arus dana masuknya jarang, tetapi arus dana keluarnya sering. Ada yang sebaliknya, yaitu arus dana masuknya sering, tetapi arus dana keluarnya jarang. Tentu ada juga yang masuk dan keluarnya sama seringnya dan yang tidak disuka oleh setiap perusahaan ialah kalau masuknya dan keluarnya jarang-jarang, karena itu berarti nafas perusahaan sudah tersendat. Perusahaan retail yang pemasukan dananya berlangsung terus bukan hanya tiap hari, tetapi bahkan tiap jam atau tiap menit,
      bisa punya dana yang sangat besar, meskipun kita tahu pula, bahwa perusahaan juga pynya kewajiban untuk membayar supplier barang yang dijual. Bilamana pembayaran dilakukan secara tunai atau dengan kartu kredit yang pencairannya tidak terlalu lama, maka kecepatan pengumpulan dana bisa lebih besar dari pada kecepatan pembayaran kepada supplier, dengan akibat kas dan bank yang besar, diimbangi dengan hutang dagang yang sebanding.

      Manajemen Kas

      Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.
      Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning.

      Likuiditas : Manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.

      Earning : Tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis

      Perencanaan kas
      Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas. Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas (pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian dan penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus membuat proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo)
      Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:

      1. Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin, kas dari pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik, penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll

      2. Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen, pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap, membayar gaji karyawan, dll


      Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang menganggur, selanjutnya dapat ditentukan langkah selanjutnya terhadap kas yang berlebihan/menganggur
      Tujuan Perusahaan Menyimpan / Membutuhkan Kas

      • • Kebutuhan kas. Untuk transaksi diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan.

      • • Kebutuhan kas untuk berjaga-jaga. Untuk mengantisipasi aliran kas masuk / keluar yang tidak continue dan sulit untuk diperkirakan.



      • • Kebutuhan kas untuk berspekulasi, kebutuhan kas untuk memperoleh laba yang lebih besar diluar usaha pokok, dengan membeli efek



      • Saldo kompensasi, yaitu berupa dana minimum yang diputuskan untuk tetap berada di Bank dalam rekening gironya, dan untuk itu perusahaan tidak perlu membayar jasa pelayanan tertentu kepada Bank.

      RASIO LEVEREGE

      Rasio Leverage digunakan untuk mengukur tingkat pengelolaan sumber dana perusahaan. Beberapa rasio ini antara lain Rasio Total Hutang terhadap Modal sendiri, Total Hutang terhadap Total Asset, TIE Time Interest Earned

      1. Total Debt To Total Capital Assets : Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang / Jumlah Modal (Aktiva)


      (Setiap hutang baik utang lancar maupun jangka panjang sebesar Rp. 1 dijamin oleh jumlah modal atau aktiva  sebesar Rp. 0,23

      2.  Total Debt To Equity Ratio : Hutang Lancar + Hutang Jangka Panjang / Jumlah Modal Sendiri

      3.   Long Term Debt to Equity Ratio : Hutang jangka Panjang / Jumlah Modal Sendiri.
      (Setiap hutang jangka panjang sebesar Rp. 1 di jamin oleh 0,09 modal sendiri)

      4.  Times Interest Earned Ratio : Laba Sebelum Bunga dan Pajak / Bunga Hutang Jangka Panjang.
      Setiap Hutang jangka panjang sebesar Rp. 1 dijamin oleh keuntungan sebesar 9,17 kali)

      Header AD

      Labels