Monday, December 28, 2009

Yang Boleh dan Dilarang Dalam Bank Syariah

MENURUT KETENTUAN SYARIAH DAN UNDANG – UNDANG PERBANKAN SYARIAHA. BANK SYARIAH DIPERBOLEHKAN :





  1. Bank syariah dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.

  2. Bank syariah dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif)

  3. Bank syariah hanya dapat menerbitkan saham dalam bentuk saham atas nama.

  4. Bank syariah dapat melakukan penawaran umum efek melalui pasar modal sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah dan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

  5. Bank syariah dapat menjual sahamnya kepada warga negara indonesia, warga negara asing, badan hukum indonesia, atau badan  hukum asing.

  6. Unit usaha syariah dapat menjadi Bank Umum Syariah tersendiri setelah mendapat izin dari Bank Indonesia.

  7. Bank syariah dapat menghimpun dana dalam bentuk Simpanan berupa Giro, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengna Prinsip Syariah.

  8. Bank syariah dapat menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa Deposito, Tabungan, atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan Akad mudharabah yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah

  9. Bank syariah dapat menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad mudharabah, Akad musyakarah, atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip Syariah.


10.  Bank syariah dapat menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad salam, Akad istishna’ atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

11.  Bank syariah dapat menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

12.  Bank syariah dapat menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada Nasabah berdasarkan Akad ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiya bittamlik atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

13.  Bank syariah dapat melakukan pengambilalihan utang berdasarkan Akad hawalah atau Akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

14.  Bank syariah dapat melakukan usaha kartu debit atau kartu pembiayaan berdasarkan prinsip syariah.

15.  Bank syariah dapat membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri surat berharga pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan prinsip syariah, antara lain, seperti akad ijarah, musyarakah, mudharabah, murabahah, kafalah atau hawalah.

16.  Bank syariah dapat membeli surat berharga berdasarkan prinsip syariah yang diterbitkan oleh pemerintah atau Bank Indonesia.

17.  Bank syariah dapat menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antar pihak ketiga berdasarkan prinsip syariah.

18.  Bank syariah dapat melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu akad yang berdasrkan prinsip syariah.

19.  Bank syariah bisa menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga berdasarkan prinsip syariah.

20.  Bank syariah dapat memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah berdasarkan prinsip syariah.

21.  Bank syariah dapat memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan prinsip syariah.

22.  Bank syariah dapat melakukan kegiatan valuta asing berdasarkan prinsip syariah.

23.  Bank syariah dapat melakukan kegiatan penyertaan modal pada Bank Umum Syariah atau lembaga keuangan yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah.

24.  Bank syariah dapat melakukan kegiatan dalam pasar modal sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan ketenttuan perundan-undangan di bidang pasar modal.

25.  Bank syariah dapat menyelenggarakan kegiatan atau atau produk bank yang berdasarkan prinsip syariah dengna menggunakan sarana elektronik.

26.  Bank syariah dapat menerbitkan, menawarkan, dan memperdagangkan surat berharga jangka pendek berdasarkan prinsip syariah, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui pasar modal.

  1. B. LARANGAN BAGI BANK SYARIAH


a) Bank Umum Syariah dilarang:

  1. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah.

  2. Melakukan kegitan jual beli saham secara langsung di pasar modal.

  3. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran produk asuransi syariah.


b) Unit Usaha Syariah dilarang:

  1. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah.

  2. Melakukan kegitan jual beli saham secara langsung di pasar modal.

  3. Melakukan penyertaan modal, kecuali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf c, yaitu “melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dengan syarat harus harus menarik kembali penyertaannya.”

  4. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran produk asuransi syariah.




c) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dilarang:

  1. Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah.

  2. Menerima simpanan Giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

  3. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, kecuali penukaran uang asing dengna izin Bank Indonesia.

  4. Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran produk asuransi syariah.

  5. Melakukan penyertaan modal, kecuali pada lembaga yang dibentuk utnuk menanggulangi kesulitan likuiditas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

1 comment:
Write comments
  1. kenapa sih bank syariah melarang melakukan kegitan jual beli saham secara langsung di pasar modal?

    ReplyDelete

Header AD

Labels