Penyaluran Kredit di Aceh Naik Rp. 1,3 Triliun
BANDA ACEH
- Penyaluran kredit perbankan di Aceh sepanjang tahun 2010 mengalami kenaikan yang signifikan. Pemimpin Bank Indonesia (BI) Banda Aceh, Mahdi Muhammad, menyebutkan, kredit tersalur mencapai Rp 15,7 triliun, naik sebesar Rp 3,1 triliun (25,6 persen) dibandingkan tahun sebelumnya Rp 12,6 triliun.
Kenaikan penyaluran kredit tersebut ternyata juga ikut mendorong meningkatnya rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) dari sebelumnya 2,4 persen menjadi 4,88 persen. Artinya, bila dihitung dari total penyaluran kredit, maka NPL yang terjadi sekitar Rp 766 miliar.
“Kenaikan ini masih dalam batas aman yang ditetapkan BI sebesar 5 persen,” sebut Mahdi Muhammad pada acara Pertemuan Tahunan Perbankan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), yang berlangsung di Aula BI Banda Aceh, Selasa (25/1) malam.
Menurut Mahdi, kenaikan pembiayaan kredit perbankan tersebut patut diberikan apresiasi, terutama perbankan syariah yang pada tahun 2010 telah menunjukkan kinerja yang cukup baik, dimana seluruh indikator kinerja bank mengalami pertumbuhan positif.
Kenaikan penyaluran kredit tersebut ternyata juga ikut mendorong meningkatnya rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) dari sebelumnya 2,4 persen menjadi 4,88 persen. Artinya, bila dihitung dari total penyaluran kredit, maka NPL yang terjadi sekitar Rp 766 miliar.
“Kenaikan ini masih dalam batas aman yang ditetapkan BI sebesar 5 persen,” sebut Mahdi Muhammad pada acara Pertemuan Tahunan Perbankan dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), yang berlangsung di Aula BI Banda Aceh, Selasa (25/1) malam.
Menurut Mahdi, kenaikan pembiayaan kredit perbankan tersebut patut diberikan apresiasi, terutama perbankan syariah yang pada tahun 2010 telah menunjukkan kinerja yang cukup baik, dimana seluruh indikator kinerja bank mengalami pertumbuhan positif.